Pet

Pages

Time


Rabu, 04 April 2012

KIMIA DASAR


Tabel Periodik Unsur
Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya. Sampai saat ini, sudah dikenal 118 macam unsur dengan sifat yangkhas untuk setiap unsur. Perkembangan tabel periodik dimulai dari:
·         Sistem Periodik Klasik
Johan W. Dobereiner adalh ilmuan pertama yang mengembangkan sistem periodik unsur. Sistem periodik unsur-unsur yang dikembangkannya didasarkan pada nomor massa atom. Menurut Dobereiner, jika nomor massa atom unsur A ditambah nomor massa atom unsur B, kemudian dirata-ratakan maka akan dihasilkan nomor massa atom unsur C. Ketiga unsur ini akan memiliki sifat yang mirip. Kelompok unsur tersebut oleh Dobereiner dinamakan  triade.

Lalu perkembangan berikutnya, John Newland menemukan hubungan antara sifat unsur dan massa atom menurut pola tertentu. Jika unsur-unsur dideretkan menurut kenaikan nomor massa atom maka unsur kedelapan memiliki sifat mirip dengan unsur pertama. Pola ini dinamakan Hukum Oktaf. Namun, pada perkembangan selanjutnya ditemukan beberapa unsur yang tidak sesuai dengan Hukum Oktaf, misalnya: Cr tidak mirip dengan Al; Mn tidak mirip dengan P; Fe tidak mirip dengan S; dan yang lainnya.
Pada 1869, ilmuwan kimia Rusia, Dmitri Mendeleev dan ilmuwan kimia dari Jerman, Lothar Meyer, menyusun tabel periodik unsur-unsur secara terpisah di setiap negaranya. Sistem periodik Mendeleev didasarkan pada nomor massa atom, sedangkan sistem periodik Meyer didasarkan pada massa jenis atom. Walaupun dasar penggolongan sistem periodik berbeda, tetapi hasilnya hampir sama. Mendeleev menyusun sistem periodik unsur-unsur dengan cara menempatkan unsur-unsur ke dalam bentuk baris dan kolom. Unsur-unsur dalam kolom yang sama ini memiliki sifat-sifat yang mirip.
Unsur yang terdapat di bawah aluminium disebut eka-aluminium dengan lambang Ea. Menurut Mendeleev, sifat-sifat unsur ini dapat diprediksi berdasarkan perbandingan terhadap unsur-unsur tetangganya. Hasil prediksi Mendeleev terhadap unsur eka-aluminium, yaitu nomor massa 68, massa jenis 5,9 g/cm3 , titik leleh rendah, titik didih tinggi, dan rumus oksidanya
Ea2O3.

Pada 1874, ahli kimia Prancis, Paul Émile Lecoq de Bois-baudran menemukan unsur galium. Sifat-sifat unsur galium tidak berbeda dengan eka-aluminium yang diramalkan oleh Mendeleev. Keberhasilan Mendeleev dalam memprediksi unsur-unsur yang belum ditemukan waktu itu, menjadikan sistem periodik Mendeleev lebih diterima oleh masyarakat ilmiah dibandingkan sistem periodik yang dikembangkan oleh Lothar Meyer.
·         Sistem Periodik Panjang
Bentuk sistem periodik Panjang adalah sistem periodik modern berupa tabel panjang yang dimodifikasi dengan cara mengeluarkan dua deret unsur-unsur yang tergolong unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur dimulai dengan nomor atom 58 sampai 71 (golongan lantanida) dan nomor atom 90 sampai 103 (golongan aktinida).
Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur disusun menurut kenaikan nomor atom,  bukan nomor massanya dan disusun ke dalam periode dan golongan. Terdapat 7 periode dan 18 golongan. Periode 1 dihuni2 unsur; periode 2 dan 3 dihuni 8 unsur; periode 4 dan 5 dihuni 18 unsur; periode 6 dan 7 dihuni 32 unsur. Oleh karena terlalu panjang maka pada periode 6 dan 7, unsur dengan nomor atom 58–71 dan 90–103 dikeluarkan dari tabel dan ditempatkan di bawah tabel. Setiap kolom dalam tabel periodik modern mengandung informasi tentang lambang unsur, nomor atom, nomor massa, wujud, dan informasi lainnya, seperti ditunjukkan pada sistem periodik unsur-unsur berikut.

Sifat Periodik Unsur
1.      Sifat logam :
§  Logam
§  Bukan logam
§ Semi logam (metaloid)
Dalam satu golongan makin keatas letak unsur maka sifat logam berkurang, dan dalam satu periode makin kekanan letak unsur maka sifat logam kian berkurang.
2.      Jari-jari atom
Dalam satu periode makin kekanan letak unsur maka jari-jari atom semakin kecil, dan dalam satu golongan makin kebawah suatu unsur maka jari-jari atom semakin besar.
3.      Jari-jari ion
Atom yang melepaskan elektron jari-jari ionnya lebih kecil dibanding jari-jari atom netralnya. Sebaliknya, atom menangkap elektron maka jari-jari ionnya lebih besar dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
4.      Energi ionisasi
Adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari suatu atom yang berdiri sendiri. Dalam satu golongan, energi ionisasi semakin berkurang jika nomor atom bertambah. Dalam satu periode, umumnya energi ionisasi cenderung bertambah dari kiri ke kanan.
5.      Afinitas elektron
Adalah energi yang dilepaskan jika atom dalam bentuk gas menerima elektron dengan membentuk ion negatif. Dalam satu golongan, makin kebawah maka afinitas elektron makin berkurang. Dalam satu periode, makin kekanan afinitas elektron makin bertambah.
6.      Keelektronegatifan
Adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron. Makin kecil jari-jari atom maka harga keelektronegatifan makin besar.
7.      Sifat-sifat magnetik
Jika ditempatkan didalam medan magnetik, atom akan menunjukkan sifat-sifat magnetik. Gejala diamagnetisme jika interaksi elektron yang berpasangan dengan medan magnetik akan tolak menolak. Gejala paramagnetik yaitu gejala yang disebabkan apabila suatu atom mempunyai elektron tidak berpasangan. Makin banyak elektron yang tidak berpasangan makin kuat gaya tarik medan magnetnya.


http://elearning.gunadarma.ac.id
Read more...
separador

About Me

Foto saya
Bekasi, Indonesia
Berjuang demi kehormatan diri sendiri, all about me isn't important. you will know me if you stand here besides me :D hahaha... Just become an extraordinary girl :)

Followers