Pet

Pages

Time


Minggu, 24 November 2013

Mengendalikan Fungsi Manajemen


A. Definisi Mengendalikan(Controlling)
Pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan manajemen.
Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen,karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Earl P. Strong (dalam Badrudin, Dr. M.Ag Dasar-Dasar Manajemen) memberikan definisi pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
B. Langkah-Langkah dalam Kontrol
 1.Menentukan standart-standart yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian
 2.Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai
 3. Membandingkan pelaksanaan dengan hasil atau standard an menentukan penyimpangan jika ada
 4. Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
C. Tipe-Tipe Kontrol
1. Pengendalian Karyawan (Personel control)
2. Pengendalian Keuangan (Financial control)
3. Pengendalian Produksi (Production control)
4. Pengendalian Waktu (Time control)
5. Pengendalian Teknis (Technical control)
6. Pengendalian Kebijaksanaan (Policy control)
7. Pengendalian Penjualan (Sales control)
8. Pengendalian Inventaris (Inventory control)
9. Pengendalian Pemeliharaan (Maintenance control)
D. Kontrol Proses Manajemen
1. Kontrol langsung, yaitu pengendalian yang dilakukan sendiri secara langsung oleh manajer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakan dengan benar dan hasil-hasilnya sesuai dengan apa yang dikehendaki.
2. Kontrol tidak langsung adalah pengendalian jarak jauh,yaitu melalui laporang yang diberikan bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang telah dicapai.
3. Kontrol berdasarkan kekecualian adalah pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-keslahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan. Pengendalian ini dikombinaksikan dengan pengendalian langsungdan tidak langsung oleh manajer.

Sumber:  
Badrudin, Dr. M.Ag. (2013). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Read more...
separador

Minggu, 03 November 2013

Motivation



Motivasi
1.      Pengertian Motivasi
Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mampertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu (Nursalam,2008)
Motivasi adalah proses kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi untuk mencapai sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut untuk memuaskan kebutuha  sejumlah individu. Meskipun secara umum motivasi merujuk ke upaya yang dilakukan guna mencapai setiap sasaran, disini kita merujuk ke sasaran organisasi karena fokus kita adalah perilaku yang berkaitan dengan kerja (Robbins & Coulter, 2007).
2.      Teori- teori motivasi
·         Teori drive – reinforcement
      a) Pengertian Teori Drive
Teori ”drive” bisa diuraikan sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi, perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang atau binatang. Contohnya., Freud (1940-1949 ) berdasarkan ide-idenya tentang kepribadian pada bawaan, dalam kelahiran, dorongan seksual dan agresif, atau drive (teorinya akan diterangkan secara lebih detail dalam bab kepribadian). Secara umum , teori-teori drive mengatakan hal-hal berikut : ketika suatu keadaan dorongan internal muncul, individu di dorong untuk mengaturnya dalam perilaku yang akan mengarah ke tujuan yang mengurangi intensitas keadaan yang mendorong. Pada manusia dapat mencapai tujuan yang memadai yang mengurangi keadaan dorongan apabila dapat menyenangkan dan memuaskan. Jadi motivasi dapat dikatakan terdiri dari:
                                           a.      Suatu keadaan yang mendorong.
                                          b.      Perilaku yang mengarah ke tujuan yang diilhami oleh keadaan terdorong.
                                           c.      Pencapaian tujuan yang memadai.
                                          d.      Pengurangan dan kepusaan subjektif dan kelegaan ke tingkat tujuan yang tercapai.
Setelah keadaan itu, keadaan terdorong akan muncul lagi untuk mendorong perilaku ke arah tujuan yang sesuai. Pengulangan kejadian yang baru saja diuraikan seringkali disebut lingkaran korelasi. Teori-teori Drive berbeda dalam sumber dari keadaan terdorong yang memaksa manusia atau binatang bertindak. Beberapa teori, termasuk teori Freud, dipahami oleh keadaan terdorong sejak belum lahir, atau instingtif. Tentang perilaku binatang, khususnya ahli ethologi telah mengusulkan suatu penjelasan suatu mekanisme dorongan sejak kelahiran (tinbergen, lorenz, dan leyhausen dalam morgan, dkk. 1986). Teori-teori drive yang lain telah mengembangkan peran belajar dalam keaslian keadaan terdorong. Contohnya, dorongan yang di pelajari (learned drives), seperti mereka sebut, keaslian dalam latihan seseorang atau binatang atau pengalaman masa lalu dan yang berbeda dari satu individu ke individu yang lain. Karena penggunaan minuman keras sebelumnya, ketagihan heroin, contohnya mengembangkan suatu dorongan untuk mendapatkan hal tersebut, dan karena itu mendorong ke arah itu. Dan dalam realisasi motif sosial, orang telah belajar dorongan untuk kekuasaan, agresi atau prestasi. Keadaan terdorong yang dipelajari menjadi ciri abadi dari orag tertentu dan mendorong orang itu ke arah tujuan yang memadai, orang lain mungkin belajar motif sosial yang lain dan didorong ke arah tujuan yang berbeda.
b) Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)
Teori ini mempunyai dua aturan pokok : aturan pokok yang berhubungan dengan perolehan jawaban -jawaban yang benar dan aturan pokok lain yang berhubungan dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah. Pengukuhan dapat terjadi positif (pemberian ganjaran untuk satu jawaban yang didinginkan ) atau negatif ( menghilangkan satu  rangsang aversif jika jawaban yang didinginkan telah diberikan ), tetapi organisme harus membuat antara akasi atau tindakannya dengan sebab akibat.
Siegel dan Lane (1982), mengutip Jablonke dan De Vries tentang bagaimana manajemen dapat meningkatakan motivasi tenaga kerja., yaitu dengan:
a.       Menentukan apa jawaban yang diinginkan
b.      Mengkomunikasikan dengan jelas perilaku ini kepada tenaga kerja.
c.       Mengkomunikasikan dengan jelas ganjaran apa yang akan diterima. Tenaga kerja jika jawaban yang benar terjadi
d.      Memberikan ganjaran hanya jika jika jawaban yang benar dilaksanakan.
e.       Memberikan ganjaran kepada jawaban yang diinginkan, yang terdekat dengan kejadiannya. 
c) Teori Harapan
Teori ini menyatakan cara memilih dan bertindak dari berbagai alternative tingkah laku, berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang diperoleh dari tiap tongkah laku. Teori harapan berfikir atas dasar :
a)      Harapan hasil prestasi
Individu mengharapkan konsekuensi tertentu dari tingkah laku mereka. Harapan ini nantinya akan mempengaruhi keputusan tentang bagaimana cara mereka bertingkah laku.
b)      Valensi
Hasil dari suatu tingkah laku tertentu mempunyai valensi atau kekuatan  untuk memotivasi. Valensi ini bervariasi dari satu individu ke individu lain.
c)      Harapan prestasi usaha
Harapan orang mengenai tingkat keberhasilan mereka dalam melaksanakan tugas yang sulit akan berpengaruh pada tingkah laku . tingkah laku seseorang sampai tingkat tertentu akan tergantung pada tipe hasil yang diharapkan (Nursalam, 2007)
Read more...
separador

About Me

Foto saya
Bekasi, Indonesia
Berjuang demi kehormatan diri sendiri, all about me isn't important. you will know me if you stand here besides me :D hahaha... Just become an extraordinary girl :)

Followers