Pengertian Keadilan
yang berasal dari kata adil, menurut kamus bahasa indonesia berarti tidak
memihak atau tidak berat sebelah dan tidak sewenang-wenang. Secara umum
keadilan itu diartikan sebagai pengakuan atau perlakuan yang seimbang antara
hak dan kewajiban. Dengan kata
lain,
keadilan adalah kondisi bila hak didapat sesuai kewajiban tanpa merugikan orang
lain karena orang lain juga berhak atas hak dan kewajiban yang sama. Ada
beberapa pengertian keadilan menurut para filsuf dibawah ini:
-
Menurut
Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartiakan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem
yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
-
Menurut
Plato merupakan proyeksi pada diri manusia sehingga orang yang dikatakan adil
adalah orang yang mengendalika diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal.
-
Menurut
Socrates merupakan proyeksi pada pemerintah karena pemerintah adalah
pimpinan pokok yang menetukan dinamika masyarakat.
Disimpulkan disini
secara umum, keadilan adalah keaadaan
bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang
memperoleh bagian yang sama dari kekayaan kita bersama.
Yang begitu terlihat
dalam permasalahan keadilan di Indonesia adalah keadilan sosial. Dalam pancasila
tak asing bila mendengar “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”, tapi
apakah semua terwujud sesuai cita-cita Indonesia yang tertanam dalam makna
pancasila? Seperti keadilan masih jauh tertinggal di Indonesia karena secara
keseluruhan keadilan belum menampakkan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya,
yang artinya hak dan kewajiban setiap individu belum seimbang. Positifnya
dengan ketidakadilan muncul kreatifitas seperti drama, puisi, novel, musik, dan
lain-lain.
Keadilan yang berkaitan
dengan kejujuran dan kecurangan (ketidakjujuran). Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang sesuai
dengan hati nurani. Jujur juga berarti seseorang bersih hati dari perbuatan-
perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum, jujur berati pula menepati janji , baik yang telah terlahir dalam kata-kata maupun yang masih
didalam hati (niat). jadi seseorang yang tidak menepati niat mendustai dirinya
sendiri.
Pada hakikatnya kejujuran
dialandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya
sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahn atau dosa. Berbagi
macam hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur. Mukin karena tidak rela
atau pengaruh lingkungan, karena sosial ekonomi, atau karena niat-niat yang
lainnya. Berbagai cara dan sikap seseorang mempertahankan kejujuran.
0 komentar:
Posting Komentar