Pet

Pages

Time


Minggu, 30 Oktober 2011

Manusia dan Keindahan


Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dsb. Keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan juga identik dengan kebenaran. Bila mengandung ketidakbenaran maka tidak indah, kebenaran disini adalah kebenaran dalam konsep seni. Keindahan bersifat universal yaitu tidak terikat pada selera perseorangan. Keindahan hanya sebuah konsep yang baru berkomunikasisetelah memiliki bentuk, misalnya: lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian. Menurut cakupannya, harus dibedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Terdapat pula perbedaan menurut luas pengertiannya:
·         Keindahan dalam arti yang luas, meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual.
·         Keindahan dalam arti estetik murni, menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
·         Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat.
Nilai Estetik
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam Dictionary of Sociology and Related Science diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut : “The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok). Hal ini berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya. Nilai itu ada yang membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif,Tetapi penggolongan yang penting ialah: 1. Nilai ekstrinsik: sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value),yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Contoh: tarian damarwulan-minakjinggosuatu tarian yang halus dan kasardengan segala macam jenis pakaian dan gerak-geriknya. 2. Nilai intrinsik: sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contoh: pesan yang ingin disampaikan dari tarian damarwulan-minakjinggo adalah kebaikan mealawan kejahatan.
Alasan manusia menciptakan keindahan
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya, justru tidak indah. Karena akan ada ucapan “lebih cantik dari warna aslinya”. Bila ada pemain drama yang berlebih-lebihan, misalnya marah dengan meluap-Iuap padahal kesalahan kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis meraung-raung, itu berarti tidak alamiah. Maka keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Hubungan manusia dengan Keindahan
Manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Kelima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari nilai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan. Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri. Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untuk menciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang baik, yang indah. Maka keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia karena dengan keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana, keindahan itu perasaan (ke)manusia(annya) tidak terganggu. Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas estetis. Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini. Sumber: http://akudisinidwi.wordpress.com/2010/04/22/manusia-dan-keindahan/ dan digital book IBD gunadarma.




separador

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Bekasi, Indonesia
Berjuang demi kehormatan diri sendiri, all about me isn't important. you will know me if you stand here besides me :D hahaha... Just become an extraordinary girl :)

Followers